Berita & Acara
PAMERAN TUNGGAL - SANS TITRE OLEH PENI CITRANI PUSPANING
- 18 Agustus 2023
- Diposting oleh:SuperGermanTeacher80
- Kategori:Berita

PAMERAN TUNGGAL - SANS TITRE OLEH PENI CITRANI PUSPANING
Pada tanggal 11-14 Juli 2023, Wisma Jerman menjadi tuan rumah pameran tunggal pertama oleh Peni Citrani Puspaning di Ruang Halle. Pameran ini dibuka oleh Mike Neuber, Direktur Wisma Jerman dan Prof. Hotman Siahaan (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga). Sesi pembukaan dihadiri oleh sejumlah tamu VIP termasuk Leo Arief Budiman (Disabilitas Berkarya), Indah Kurnia (DPR RI), Aldridge (UYCC Gallery), dan beberapa pelukis ternama dari Jawa Timur. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama seniman, Ibu Peni, dan Bapak Mike Neuber sebagai moderator.
Peni Citrani Puspaning adalah seorang lulusan psikologi dari sebuah universitas ternama di Surabaya, yang telah menyukai seni lukis sejak kecil. Selama pandemi COVID-19, ia ikut serta dalam pameran bersama 100 seniman perempuan di Pendhapa Art Space dan Miracle Prints (Yogyakarta). Perempuan pencinta seni yang akrab disapa Miss Peni ini memang lebih sering disebut sebagai guru TK daripada seniman, karena semangatnya sebagai pendidik dan pengajar cukup berpengaruh pada karyanya. Ia sangat mencintai pekerjaannya karena pekerjaan ini memberinya kesempatan untuk menyerap energi dan gambaran yang tak terbatas, polos, dan jujur dari murid-muridnya. Ini adalah dunia impian yang mempengaruhi gaya lukisannya saat ini.
Pameran yang menampilkan total 10 lukisan berjudul "Sans Titre" atau "Tanpa Judul" ini cukup unik. Dalam karya-karyanya, Peni tidak menggambarkan dunia nyata, seperti lanskap, hewan, manusia, atau benda, melainkan menggambarkan hal-hal imajiner yang sering ada dalam kehidupan anak-anak, seperti dongeng yang membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Menikmati lukisan Peni adalah melihat cinta dan kelembutan, serta melihat hati yang murni tanpa dosa.
Aspek yang menarik dari lukisan Peni adalah penggunaan kertas dan krayon sebagai media. Hal ini sesuai dengan tema dan karakter keseluruhan karyanya, namun tidak umum mengingat kebanyakan seniman menggunakan cat air dan kertas seni atau kanvas untuk mengekspresikan diri mereka. Pameran ini menarik lebih dari 100 orang selama empat hari dan menerima umpan balik yang kaya dari para pengunjung dan komunitas seniman lokal. Terima kasih untuk semua yang telah hadir dan memeriahkan acara ini. Benar-benar luar biasa! Kami berharap yang terbaik untuk kesuksesan Ibu Peni dan masa depannya sebagai seorang seniman yang bercita-cita tinggi!