Berita & Acara
KAFKA 101
KAFKA 101 telah sukses diselenggarakan pada tanggal 22 Februari 2025, di c2o library and collabtive. Acara ini dibuka oleh Mike Neuber, Direktur Wisma Jerman. Mengusung tema "Membumikan Kafka di Nusantara", Mike menyebutkan bahwa Franz Kafka adalah nama dalam dunia sastra yang identik dengan misteri, absurditas, dan kemanusiaan. Meskipun cerita-ceritanya ditulis lebih dari seabad yang lalu, namun tetap relevan hingga saat ini. Karya-karyanya dibaca di seluruh dunia dan menjadi inspirasi.

Acara yang dimoderatori oleh Bapak Lutfi Saksono, M.Pd (Ketua Program Studi Sastra Jerman UNESA) ini berlangsung cukup menarik. Diawali dengan pemutaran video singkat oleh Sigit Susanto yang menerjemahkan beberapa karya Kafka ke dalam bahasa Indonesia. Ia menyampaikan proses kreatif dalam menerjemahkan karya-karya sang penulis. Disampaikan pula bagaimana ia berinisiatif untuk mengapresiasi karya-karya Kafka ke dalam beberapa bahasa daerah di Indonesia dengan melibatkan beberapa pegiat sastra lokal.
Diskusi dilanjutkan dengan presentasi dari Yusri Fajar (penulis dan dosen Universitas Brawijaya Malang) yang menjelaskan bahwa Kafka menempatkan tokoh-tokoh dalam cerpen-cerpennya sebagai simbol-simbol dehumanisasi. Sebagai contoh, dalam cerpen "Di Hadapan Hukum", seseorang harus menjalani persidangan tanpa pelanggaran yang jelas, dengan proses peradilan yang tidak jelas pula. Tema universal ini masih relevan hingga kini di Indonesia. Di sisi lain, Yusri juga mengungkapkan bahwa upayanya memahami karya-karya Kafka dilakukan dengan menelusuri kembali kehidupan Kafka.
Acara ini bukan hanya tentang merayakan Kafka sebagai seorang penulis, namun juga mengapresiasi karyanya melalui keragaman bahasa. Penerbitan buku "Di Depan Hukum & Kisah-kisah Lain Franz Kafka dalam 13 Bahasa Daerah" merupakan upaya untuk membangun hubungan antara Eropa Tengah dan Nusantara, antara masa lalu dan masa kini, antara warisan sastra yang unik dan kekayaan bahasa yang membentuk identitas bangsa Indonesia.
Penerjemahan ini memungkinkan karya-karya Kafka dapat dinikmati secara lebih luas. Seperti yang diungkapkan oleh Rizaldi AP yang menerjemahkan cerpen-cerpen Kafka ke dalam bahasa Madura dan Sugito Sostrosasmito yang menerjemahkannya ke dalam bahasa Jawa. Masing-masing penerjemah memiliki tantangan yang berbeda, namun mereka menemukan benang merah bahwa karya-karya Kafka sangat relevan untuk dinikmati dalam keindahan sastra daerah, baik Jawa maupun Madura.
Setelah berdiskusi dengan ketiga pembicara, acara dilanjutkan dengan pembacaan kutipan cerpen Kafka yang berjudul "Sebelum Hukum" (Eade'na Hokom) oleh Rizaldi AP dan "Persimpangan Jalan" (Siji Kepara Loro, Mangra Nyatane Mung Siji) oleh Sugito S. Acara diakhiri dengan pembacaan naskah drama pendek "Metamorfosis" oleh Novi dari Puri Aksara Rajapatni.
Kami ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih kepada semua pembicara, tamu, dan mitra seperti c2o library dan Puri Aksara Rajapatni atas dukungan mereka dan kami berharap dapat menyambut Anda kembali di acara berikutnya.

