News & Events
Sakit WisJer! : Stereotip vs Realita
Kali ini Sore WisJer! Membawa sedikit nostalgia dengan mantan magang kami Leon Yastawa dari Jerman sebagai tamu kami. Selama enam bulan ia menghabiskan waktu di Kota Pahlawan – Surabaya – ia membuat banyak pengalaman baru dan menarik, salah satunya adalah kejutan budaya.
Leon yang saat ini menimba ilmu politik dan ekonomi mengatakan bahwa ia tertarik untuk menjelajahi tempat-tempat baru dan keindahan Indonesia menjadi salah satu alasan mengapa ia memilih untuk melakukan magang dengan Wisma Jerman. Meski Leon sudah beberapa kali ke Indonesia sebelum magang, beberapa hal ternyata tidak sesuai harapan setelah kedatangannya di Surabaya. Misalnya cuaca panas di Surabaya di satu sisi dan di sisi lain dingin yang ekstrem di dalam kantor atau ruang publik tertutup seperti mal adalah sesuatu yang perlu dia biasakan terlebih dahulu.
Aspek lain yang dia sebutkan adalah ketepatan waktu. Ternyata definisi tepat waktu sangat berbeda antara Jerman dan Indonesia. Bagi orang Indonesia yang hanya terlambat 5 atau 10 menit masih tepat waktu sementara di Jerman ini pasti sudah dianggap terlambat. Anehnya Leon kemudian menunjukkan selama Sore WisJer! bahwa kereta api di Indonesia lebih tepat waktu daripada di Jerman! Ketika datang ke keramahan Indonesia masih meninggalkan kesan yang sama bahwa banyak wisatawan ingat setelah kunjungan, dengan Leon tidak terkecuali. Menurutnya orang Indonesia sangat ramah dibandingkan dengan rata-rata orang Jerman. Berdasarkan pengalamannya sendiri, orang Indonesia akan keluar dengan cara mereka sendiri untuk membantu orang asing yang membutuhkan bahkan jika mereka tidak dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Ketika datang ke musik Leon secara mengejutkan mengatakan dia adalah penggemar penyanyi Indonesia dengan akar Belanda - Mawar de Jongh. Ketika seorang teman menunjukkan kepadanya salah satu lagunya, dia langsung menyukainya. Tapi Leon tidak hanya menyukai musik Indonesia, ia juga adalah penggemar dapur Indonesia dan khususnya Nasi Goreng. Ketika ditanya tentang makanan teraneh di Indonesia, Leon menyatakan bahwa ia tidak bisa berhenti memikirkan beberapa di matanya kombinasi makanan aneh yang dinikmati orang Indonesia, misalnya mencampur cokelat dengan keju yang di Jerman akan dianggap sangat tidak biasa dan tidak layak.