News & Events
Wisma Jerman Tingkatkan Kesadaran Lingkungan
- Oktober 25, 2019
- Posted by: admin
- Category: News

Pada hari Minggu 25 Agustus 2019, Wisma Jerman mengadakan Open House dengan tema "Kesadaran Lingkungan". Semua kegiatan antara lain pameran, games, workshop dan mini bazar dirampingkan untuk mendukung tema Open House tahun ini. Tema "Kesadaran Lingkungan" dipilih untuk menekankan masalah lingkungan yang kita semua hadapi saat ini dan untuk menunjukkan bahwa kita semua adalah bagian dari solusi untuk masalah lingkungan ini. Hal-hal kecil dan perubahan perilaku sederhana dapat memiliki dampak besar. Di sisi lain, acara ini bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang kegiatan Wisma Jerman sebagai pusat kegiatan yang berkaitan dengan Jerman di Jawa Timur, yaitu kursus dan ujian bahasa Jerman, program budaya dan fasilitasi perdagangan & investasi serta kerja sama antara perusahaan dari Jerman dan Indonesia.
The visitors were invited to engage in several activities like a QR Code Rally, Speak Dating, workshops on “Zero Food Waste” & “Composting”, a bazar with environmentally friendly products, an Instagram frame competition, movie screenings, taking memories in our photo booth and much more.
Bazar ramah lingkungan di Open House Wisma Jerman 2019
Para penyewa bazar ramah lingkungan ini menawarkan berbagai macam aksesoris dan produk yang terbuat dari bahan organik dan daur ulang yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. "Busabun" menarik pengunjung dengan aroma sabun organik mereka sementara "E-waste RJ" mengumpulkan limbah elektronik dan memberi tahu tentang bahayanya. Garda Pangan, sebuah organisasi sosial yang berfokus pada pemanfaatan sisa makanan dan pengurangan limbah makanan juga hadir serta Robries Gallery, Heystartic, Ruts Collection dan NA Collection yang semuanya memanfaatkan limbah dan residu untuk menghasilkan artefak dan aksesori yang bermanfaat. Oleh karena itu, semua barang yang dijual merupakan produk ramah lingkungan yang terbuat dari sisa, limbah, residu dan bahan organik.
Atas nama EKONID, Kamar Dagang dan Industri Jerman-Indonesia, Wisma Jerman menyelenggarakan pameran mini yang menampilkan gambar dan artikel karya EKONID di Indonesia di bidang produksi batik ramah lingkungan, energi terbarukan, efisiensi energi, pengelolaan limbah serta pengolahan air dan air limbah. Para pengunjung pameran diminta untuk berpartisipasi dalam kuis singkat sebagai bagian dari QR Code Rally. Semua jawaban dapat ditemukan dalam materi pameran sehingga para pengunjung termotivasi untuk melihat lebih dekat pada materi. Dengan cara ini pengunjung pameran belajar tentang keterlibatan EKONID untuk lingkungan dan tentang solusi teknologi dan ide-ide dari Jerman.

QR Code Rally terdiri dari delapan stasiun. Empat di antaranya mengadakan tantangan bagi para pengunjung dalam bentuk kuis tentang topik-topik seperti pemisahan dan pembuangan limbah, lingkungan kita dan berbagai jenis plastik yang kita gunakan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Stasiun lain memberi pengunjung kesempatan untuk belajar tentang kitab suci Jerman kuno Sütterlin. Setelah itu mereka bisa mencoba membaca kata-kata yang ditulis dalam bahasa Sütterlin. Stasiun berikutnya menawarkan konsultasi mengenai kursus bahasa Jerman di Wisma Jerman dan tentang belajar di Jerman. Sumber kesenangan dan hiburan tertentu adalah apa yang disebut Speak Dating di mana pengunjung kami dapat menantang diri mereka sendiri dalam percakapan sederhana dan menyenangkan dalam bahasa Jerman sesuai dengan kemampuan masing-masing. Setelah menyelesaikan stasiun, para pengunjung dapat memindai barcode dan mengumpulkan surat. Bersama-sama semua surat membentuk kata yang terkait dengan topik acara, yang seharusnya diserahkan di stasiun terakhir QR Code Rally untuk dapat berpartisipasi dalam undian dan memenangkan hadiah utama - voucher untuk kursus bahasa Jerman di Wisma Jerman.

Selain itu, ada kompetisi yang berbeda di mana para pengunjung bisa menang dan membawa pulang beberapa hadiah menarik. Kompetisi bingkai Instagram meminta para pengunjung untuk berfoto dengan Bingkai Instagram Wisma Jerman mobile dan mengunggahnya di akun Instagram mereka.

Sebelum acara, kompetisi lain telah mengundang publik untuk menggabungkan gambar pribadi dengan bingkai online yang disediakan oleh Wisma Jerman, mengunggahnya dengan keterangan unik di akun mereka dan mengumpulkan sebanyak mungkin suka. Pemenang Lomba Twibbon ini juga membawa pulang voucher kursus sebagai hadiah.
Untuk acara tersebut, seluruh Wisma Jerman dihiasi dengan aksesoris yang terbuat dari limbah dan bahan daur ulang. Jalan setapak menuju bagian belakang rumah digantung dengan beberapa poster yang terbuat dari bahan limbah, yang diproduksi oleh siswa Wisma Jerman sebagai bagian dari kompetisi lain.

Pengunjung kami sangat bersemangat dan antusias tentang topik dan kegiatan. Auditorium dipenuhi dengan orang-orang untuk sebagian besar waktu yang mengikuti program yang terdiri dari pilihan mini game, lokakarya dan pemutaran video. Co-founder Garda Pangan Dhedy Bharoto Trunoyudho menjelaskan cara-cara untuk mengurangi limbah makanan dalam workshop yang diterima dengan baik diikuti oleh Cornelius Swiyanto yang menginformasikan kepada hadirin tentang cara-cara sederhana memanfaatkan sampah organik sebagai kompos yang subur.
In order that nobody had to go hungry, our guests had the opportunity to buy some typical German cuisine. Noodle salad, potato salad, chicken Schnitzel, Kartoffelpuffer and onion cake are just some of the menus offered for our guests to get a taste of German food. On top of that, some Wisma Jerman emloyees had put their heart and soul into baking some typical German sweets and cakes like Mandarinenkuchen, Moccakuchen, Pfirsichkuchen, Apfelstrudel, and German style brownies that could be enjoyed at low prices between Rp 3.000,00 – Rp 7.000,00.
Lebih dari 200 pengunjung adalah bukti pentingnya kesadaran lingkungan dan minat yang terus berkembang dalam bahasa dan budaya Jerman. Kami berharap tahun depan jumlah pengunjung akan tumbuh lebih banyak lagi ketika Wisma Jerman akan membuka pintunya untuk umum sekali lagi.